Minggu, 10 Mei 2020

Dengarlah Bintangku 2

Bintang tertutup awan mendung malam
Pena di bangku rembulan yang tenang
Untuk hati yang telah memiliki
Teruntuk pena dipenghujung masa

Malam yang tenang ditengah ramadan
Ditengah dawai yang kudendangkan
Bersyair ditengah keheningan
Untuk cinta yang aku rindukan

Rembulan yang tertutupi mendung
Bintang yang berselimut dalam tidur
Aku dan penaku menggores tentangmu
Entah esok kan mendung atau hujan

Bintangku malam menyelimuti dirimu
Rembulan selalus setia menemani malam
Dipenghujung masa ku kembali berdendang
Segenap cinta akan aku bisikan

Esok mentari pagi akan segera terbit
Lihatlah embun di dedaunan tamanku
Meneteskan butiran air kesejukan
Bintangku akan kuperkenalkan sesuatu

Oleh: Rezsa Yushardiansyah
11-02-20

Dengarlah Bintangku

Tersenyumlah jelita cantik bintangku
Sudah lama tak kusentuh penaku
Tersenyumlah simpul disisiku
kumenerawang masa bersama hadirmu

Sembunyikanlah rambutmu yang terurai itu
Ikat ia bersama kacamata yang menutup pipimu
Butuh waktu hingga kusadari jelita dimatamu
Biarkan penaku menuliskan syair tentangmu

Tersenyumlah simpul cantik bintangku
Lihatlah putihnya bunga dihadapanmu
Kita bercerita diantara dedaunan begonia
Dengarlah akan kuceritakan sebuah rahasia

Pejamkan mataku, dengarlah bisik ku

Tahukah kamu mengapa bungaku menjadi layu
Sebab indahnya sedang bermekaran disenyuman-mu

Oleh: Rezsa Yushardiansyah
11-05-20

Minggu, 29 September 2019

Catatan Perangkai Kata 2


Kubuka lembaran goresan pena
Ternyata aku pernah jatuh cinta
Kubaca setiap bait kata tentang senja
Kuamati apa itu ungkapan cakrawala

Kutanya mengapa ku tuliskan lautan
Mengapa cinta tenggelam dalam kelam

Akulah yang paham apa yang kutuliskan
Kubuka lembaran demi lembaran
Ternyata Cinta itu pernah temaram

Inilah mengapa aku mencintai pena
Karena bisa ku goreskan berjuta makna
Karena goresan-goresannya begitu berharga

Cinta yang pernah dituliskan
Kubacakan sembari memandang lautan
Menanti senja yang menghiasi cakrawala


Catatan Perangkai Kata 1


Kurahasiakan sebuah tembang
Kutuliskan dalam biasnya kata
Kusimpan banyak sekali puisi
Kuhadirkan apa saja isi hati

Sesekali aku membawa penaku
Kutuliskan lagi tentang dirimu
Kubiaskan sebuah makna
Kuhadirkan apa itu cinta

Sesekali dawaipun berdendang
Menyelam dalam lautan perasaan
Cinta itu tenggelam dalam kelam
Lalu kubuka lembaran isi penaku

Hai Pena


Hai Pena, kembali lagi kita berjumpa
Sedikit kutuliskan makna sebuah asa
Tentang pujangga yang tak pandai bercerita
Tentang jemari yang tak bisa merangkai kata

Tuliskan saja sebait kata tentangku
Toh Ada berjuta kelemahanku
Ada banyak sekali kegagalanku
Yang tak bisa merangkai kata tentangmu

Tapi bisikanlah sebuah rindu padaku
Akan banyak kutuliskan tentang cintaku
Pujangga yang memiliki segudang cerita
Jemari yang merangkai sebanyak apapun kata

Kutuliskan bait kata tentang cinta
Berjuta kelemahan dibalik perjuangan
Kupastikan tak ada kata yang gagal terurai
Karena hanya cinta itu yang bisa kurangkai

Hai Pena, suatu hari nanti catatan ini menjadi saksi
Tentang aku yang hanya memiliki satu cinta
Ketika kelak aku pasti akan berjumpa

Rabu, 06 Maret 2019

Nuansa Jatuh Cinta

Tahukah kamu kapan seseorang itu jatuh cinta?
Ketika ia rindu dan ingin sekali bisa berjumpa

Bukankah Nuansa Jatuh Cinta seumpama langit
yang menggoreskan kemilau cakrawala di ufuk senja
seperti menantikan seseorang yang tidak setiap saat
dapat berjumpa, ketika momentum senja itu hadir
bahagia dan berbunga hatimu karena hadirnya
bahkan gelap malam kamu nantikan demi sekedar
berbisik dengannya, dan apa yang kira-kira akan
kamu persiapkan ketika perjumpaan dengan
yang kamu nantikan itu akan datang?

Senyum manis simpul dirona wajahmu
dibalik tatapan hangat dan rambut yang terurai
sembari memandang senja walaupun kini
ia mendung dan gulita, bagimu cinta
penuh dengan Nuansa berbunga
dibalik awan mendung kau tunggu
gerimis membasahi dedaunan
bersama angin senja disore hari

Sembari menantikan kumandang adzan bersautan.

Senin, 04 Maret 2019

Lamunan Selimut

Teruntuk para penikmat kesunyian dihening malam
Kepada penikmat setiap tetesan rintik hujan yang turun
Dalam gelapnya sebuah gelap, berselimut sunyi semesta
Berlantunkan dawai pujian sang semesta kepada pencipta

Rintik hujan yang turun membasahi malam yang mendung
Nyanyian jangkrik malam yang berselimut rintik hujan
Tangisan malam menetesi genting yang lirih, seraya
Mengalirkan hembusan sang hujan kepada gorong

Sang Pujangga penikmat sunyi mengadu dalam pena
Ia menuliskan lamunan selimut yang tak melelapkannya
Deras rintik hujan disepertiga malam membasuh tubuh
Simfoni sang sunyipun mengadu lirih tak terdengar

Sebab derasnya hujan, sunyi dan gelapnya malam
Menyelimuti tetesan embun dipelupuk matamu
Menikmati setiap nuansa cinta penuh suasana
Karena Hujan adalah dawai indah semesta

Dengarlah Bintangku 2

Bintang tertutup awan mendung malam Pena di bangku rembulan yang tenang Untuk hati yang telah memiliki Teruntuk pena dipenghujung masa ...