Bintang tertutup awan mendung malam
Pena di bangku rembulan yang tenang
Untuk hati yang telah memiliki
Teruntuk pena dipenghujung masa
Malam yang tenang ditengah ramadan
Ditengah dawai yang kudendangkan
Bersyair ditengah keheningan
Untuk cinta yang aku rindukan
Rembulan yang tertutupi mendung
Bintang yang berselimut dalam tidur
Aku dan penaku menggores tentangmu
Entah esok kan mendung atau hujan
Bintangku malam menyelimuti dirimu
Rembulan selalus setia menemani malam
Dipenghujung masa ku kembali berdendang
Segenap cinta akan aku bisikan
Esok mentari pagi akan segera terbit
Lihatlah embun di dedaunan tamanku
Meneteskan butiran air kesejukan
Bintangku akan kuperkenalkan sesuatu
Oleh: Rezsa Yushardiansyah
11-02-20
Rezsa Yushardiansyah
Minggu, 10 Mei 2020
Dengarlah Bintangku
Tersenyumlah jelita cantik bintangku
Sudah lama tak kusentuh penaku
Tersenyumlah simpul disisiku
kumenerawang masa bersama hadirmu
Sembunyikanlah rambutmu yang terurai itu
Ikat ia bersama kacamata yang menutup pipimu
Butuh waktu hingga kusadari jelita dimatamu
Biarkan penaku menuliskan syair tentangmu
Tersenyumlah simpul cantik bintangku
Lihatlah putihnya bunga dihadapanmu
Kita bercerita diantara dedaunan begonia
Dengarlah akan kuceritakan sebuah rahasia
Pejamkan mataku, dengarlah bisik ku
Tahukah kamu mengapa bungaku menjadi layu
Sebab indahnya sedang bermekaran disenyuman-mu
Oleh: Rezsa Yushardiansyah
11-05-20
Sudah lama tak kusentuh penaku
Tersenyumlah simpul disisiku
kumenerawang masa bersama hadirmu
Sembunyikanlah rambutmu yang terurai itu
Ikat ia bersama kacamata yang menutup pipimu
Butuh waktu hingga kusadari jelita dimatamu
Biarkan penaku menuliskan syair tentangmu
Tersenyumlah simpul cantik bintangku
Lihatlah putihnya bunga dihadapanmu
Kita bercerita diantara dedaunan begonia
Dengarlah akan kuceritakan sebuah rahasia
Pejamkan mataku, dengarlah bisik ku
Tahukah kamu mengapa bungaku menjadi layu
Sebab indahnya sedang bermekaran disenyuman-mu
Oleh: Rezsa Yushardiansyah
11-05-20
Minggu, 29 September 2019
Catatan Perangkai Kata 2
Kubuka lembaran goresan pena
Ternyata aku pernah jatuh cinta
Kubaca setiap bait kata tentang senja
Kuamati apa itu ungkapan cakrawala
Kutanya mengapa ku tuliskan lautan
Mengapa cinta tenggelam dalam kelam
Akulah yang paham apa yang kutuliskan
Kubuka lembaran demi lembaran
Kubuka lembaran demi lembaran
Ternyata Cinta itu pernah temaram
Inilah mengapa aku mencintai pena
Karena bisa ku goreskan berjuta makna
Karena goresan-goresannya begitu berharga
Cinta yang pernah dituliskan
Kubacakan sembari memandang lautan
Menanti senja yang menghiasi cakrawala
Kubacakan sembari memandang lautan
Menanti senja yang menghiasi cakrawala
Catatan Perangkai Kata 1
Kurahasiakan sebuah tembang
Kutuliskan dalam biasnya kata
Kusimpan banyak sekali puisi
Kuhadirkan apa saja isi hati
Sesekali aku membawa penaku
Kutuliskan lagi tentang dirimu
Kubiaskan sebuah makna
Kuhadirkan apa itu cinta
Sesekali dawaipun berdendang
Menyelam dalam lautan perasaan
Cinta itu tenggelam dalam kelam
Lalu kubuka lembaran isi penaku
Hai Pena
Hai Pena, kembali lagi kita berjumpa
Sedikit kutuliskan makna sebuah asa
Tentang pujangga yang tak pandai bercerita
Tentang jemari yang tak bisa merangkai kata
Tuliskan saja sebait kata tentangku
Toh Ada berjuta kelemahanku
Ada banyak sekali kegagalanku
Yang tak bisa merangkai kata tentangmu
Tapi bisikanlah sebuah rindu padaku
Akan banyak kutuliskan tentang cintaku
Pujangga yang memiliki segudang cerita
Jemari yang merangkai sebanyak apapun kata
Kutuliskan bait kata tentang cinta
Berjuta kelemahan dibalik perjuangan
Kupastikan tak ada kata yang gagal
terurai
Karena hanya cinta itu yang bisa
kurangkai
Hai Pena,
suatu hari nanti catatan ini menjadi saksi
Tentang aku yang
hanya memiliki satu cinta
Ketika kelak
aku pasti akan berjumpa
Rabu, 06 Maret 2019
Nuansa Jatuh Cinta
Tahukah kamu kapan seseorang itu jatuh cinta?
Ketika ia rindu dan ingin sekali bisa berjumpa
Bukankah Nuansa Jatuh Cinta seumpama langit
yang menggoreskan kemilau cakrawala di ufuk senja
seperti menantikan seseorang yang tidak setiap saat
dapat berjumpa, ketika momentum senja itu hadir
bahagia dan berbunga hatimu karena hadirnya
bahkan gelap malam kamu nantikan demi sekedar
berbisik dengannya, dan apa yang kira-kira akan
kamu persiapkan ketika perjumpaan dengan
yang kamu nantikan itu akan datang?
Senyum manis simpul dirona wajahmu
dibalik tatapan hangat dan rambut yang terurai
sembari memandang senja walaupun kini
ia mendung dan gulita, bagimu cinta
penuh dengan Nuansa berbunga
dibalik awan mendung kau tunggu
gerimis membasahi dedaunan
bersama angin senja disore hari
Sembari menantikan kumandang adzan bersautan.
Ketika ia rindu dan ingin sekali bisa berjumpa
Bukankah Nuansa Jatuh Cinta seumpama langit
yang menggoreskan kemilau cakrawala di ufuk senja
seperti menantikan seseorang yang tidak setiap saat
dapat berjumpa, ketika momentum senja itu hadir
bahagia dan berbunga hatimu karena hadirnya
bahkan gelap malam kamu nantikan demi sekedar
berbisik dengannya, dan apa yang kira-kira akan
kamu persiapkan ketika perjumpaan dengan
yang kamu nantikan itu akan datang?
Senyum manis simpul dirona wajahmu
dibalik tatapan hangat dan rambut yang terurai
sembari memandang senja walaupun kini
ia mendung dan gulita, bagimu cinta
penuh dengan Nuansa berbunga
dibalik awan mendung kau tunggu
gerimis membasahi dedaunan
bersama angin senja disore hari
Sembari menantikan kumandang adzan bersautan.
Senin, 04 Maret 2019
Lamunan Selimut
Teruntuk para penikmat kesunyian dihening malam
Kepada penikmat setiap tetesan rintik hujan yang turun
Dalam gelapnya sebuah gelap, berselimut sunyi semesta
Berlantunkan dawai pujian sang semesta kepada pencipta
Rintik hujan yang turun membasahi malam yang mendung
Nyanyian jangkrik malam yang berselimut rintik hujan
Tangisan malam menetesi genting yang lirih, seraya
Mengalirkan hembusan sang hujan kepada gorong
Sang Pujangga penikmat sunyi mengadu dalam pena
Ia menuliskan lamunan selimut yang tak melelapkannya
Deras rintik hujan disepertiga malam membasuh tubuh
Simfoni sang sunyipun mengadu lirih tak terdengar
Sebab derasnya hujan, sunyi dan gelapnya malam
Menyelimuti tetesan embun dipelupuk matamu
Menikmati setiap nuansa cinta penuh suasana
Karena Hujan adalah dawai indah semesta
Kepada penikmat setiap tetesan rintik hujan yang turun
Dalam gelapnya sebuah gelap, berselimut sunyi semesta
Berlantunkan dawai pujian sang semesta kepada pencipta
Rintik hujan yang turun membasahi malam yang mendung
Nyanyian jangkrik malam yang berselimut rintik hujan
Tangisan malam menetesi genting yang lirih, seraya
Mengalirkan hembusan sang hujan kepada gorong
Sang Pujangga penikmat sunyi mengadu dalam pena
Ia menuliskan lamunan selimut yang tak melelapkannya
Deras rintik hujan disepertiga malam membasuh tubuh
Simfoni sang sunyipun mengadu lirih tak terdengar
Sebab derasnya hujan, sunyi dan gelapnya malam
Menyelimuti tetesan embun dipelupuk matamu
Menikmati setiap nuansa cinta penuh suasana
Karena Hujan adalah dawai indah semesta
Langganan:
Postingan (Atom)
Dengarlah Bintangku 2
Bintang tertutup awan mendung malam Pena di bangku rembulan yang tenang Untuk hati yang telah memiliki Teruntuk pena dipenghujung masa ...
-
Tersenyumlah jelita, kelopak merah mudamu adalah sayap-sayap pesona, Biarkan sinar lembayung senja hadir mengintip dari balik teralis jen...
-
Lampau ditengah gemerlap pelita yang benderang Terduduk dibarisan didekatmu riuh nuansa obrolan Bulan dan Bintang bercahaya dimalam yang t...
-
Tahukah kamu kapan seseorang itu jatuh cinta? Ketika ia rindu dan ingin sekali bisa berjumpa Bukankah Nuansa Jatuh Cinta seumpama langit ...