Wajahmu yang embun, sejuk segar
Wajahmu yang embun, menetes dikelopak mataku
Sebaris embun sekilau warna secercah mentari
Semua tersimpul dalam senyumu
Senyummu yang kuntum, merasuk dan menggetar
Matahari mana dalam hatiku yang tak ingin menyapa
Senang sekali menjadi matahari yang suka mengubah puisi
Dengan sinarnya yang lembut digambarnya pelangi di bola matamu
Kata-kata ini bicara apa adanya mengenai sebuah isyarat
Yang tak bisa kutulis sendiri tanpa kamu maknai
Tak bisa kugambar sendiri tanpa kamu warnai
Melam takan menjadi sunyi sebab nafas ini kini menjadi simfoni
Catatan :
Setiap Prosa kata dalam bait puisi ini adalah perpaduan 3 buah puisi hasil karya dari Huda M Elmatsani yang saya padukan menjadi satu. Sungguh satu sajak puisi yang sangat menginspiras
Minggu, 29 Juli 2012
Sabtu, 28 Juli 2012
Untuk kamu
Jika saja aku tak pernah mengenalmu
Lautan hanyalah hamparan biru dan bukan kertas kanvas hidupku
Untuk kulukiskan debur ombak dan bahtera para nelayan
Namun kini ingin kuhiasi pasir dipantai dengan senyumu
Dan ingin kujadikan dadaku sebagai bingkai hatimu
Andai aku tak menyapamu
Malam hanyalah sebuah bangku kosong menunggu pagi
Aku tidur mendengkur atau begadang menghitung bintang
Bersama para kunang-kunang yang bercahaya terang
Aku terjerat dalam hembusan dingin angin malam
Namun tak berani ku usik terus dirimu
Puisi mengambang ditengah lautan tak jelas tujuan
Seperti lembaran surat tanpa alamat
Angin melemparkannya ke jendela
Mengirimnya entah kemana
Catatan : Didalam Puisi ini saya banyak menggunakan prosa kata dalam puisi karya Huda M Elmatsani yang benar-benar sangat menginspirasi namun sedikit saya rubah agar dapat menyimpulkan dari apa yang ingin saya sampaikan. :)
Lautan hanyalah hamparan biru dan bukan kertas kanvas hidupku
Untuk kulukiskan debur ombak dan bahtera para nelayan
Namun kini ingin kuhiasi pasir dipantai dengan senyumu
Dan ingin kujadikan dadaku sebagai bingkai hatimu
Andai aku tak menyapamu
Malam hanyalah sebuah bangku kosong menunggu pagi
Aku tidur mendengkur atau begadang menghitung bintang
Bersama para kunang-kunang yang bercahaya terang
Aku terjerat dalam hembusan dingin angin malam
Namun tak berani ku usik terus dirimu
Puisi mengambang ditengah lautan tak jelas tujuan
Seperti lembaran surat tanpa alamat
Angin melemparkannya ke jendela
Mengirimnya entah kemana
Catatan : Didalam Puisi ini saya banyak menggunakan prosa kata dalam puisi karya Huda M Elmatsani yang benar-benar sangat menginspirasi namun sedikit saya rubah agar dapat menyimpulkan dari apa yang ingin saya sampaikan. :)
Kecantikanmu adalah sebuah inspirasi 2
Bulan ia tak lagi perlu ditemani berjuta bintang sebab
Malam yang tenang mampu bercahaya terang di indah paras cantikmu
Mentaripun tak lagi memerlukan pagi
Sebab ia kapan saja bersinar di indah binar matamu
Dan bunga ia tak lagi memerlukan sebuah taman
Sebab indahnya bermekaran dimanis senyumu
Bagaimana dapat kumelepaskan keterpesonaanku
Kepada rabb penciptamu. Kekagumanku hanya tertuju padamu
Malam yang tenang mampu bercahaya terang di indah paras cantikmu
Mentaripun tak lagi memerlukan pagi
Sebab ia kapan saja bersinar di indah binar matamu
Dan bunga ia tak lagi memerlukan sebuah taman
Sebab indahnya bermekaran dimanis senyumu
Bagaimana dapat kumelepaskan keterpesonaanku
Kepada rabb penciptamu. Kekagumanku hanya tertuju padamu
Edelweish Hatiku
Sejak aku pertama kali jumpa denganmu
Dengan anggunnya kau menampakan pesona dirimu
Ditengah terjalnya lereng berbatu dijurang berujung kelabu
Engkau bagai seorang dewi anjani yang berdiri elok dihadapanku
Kau menemaniku menatap lingkaran cincin api sang mentari senja
Sebuah siluet yang melukiskan jingga pada awan yang kelabu
Kecantikan yang tetap sama seperti ketika pertama kali bertemu
Kini aku tak peduli lagi dengan sakura dibelahan lain disana itu
Engkau adalah pesona maka aku mencarimu dengan sebuah cinta
Dengan sebuah tekad kususuri sungai jika engkaulah muara
Dengan semangat angin mencari arah dan hulu mencari hilir
Dan kutinggalkan puisi ini untukmu duhai Edelweis hatiku
Dengan anggunnya kau menampakan pesona dirimu
Ditengah terjalnya lereng berbatu dijurang berujung kelabu
Engkau bagai seorang dewi anjani yang berdiri elok dihadapanku
Kau menemaniku menatap lingkaran cincin api sang mentari senja
Sebuah siluet yang melukiskan jingga pada awan yang kelabu
Kecantikan yang tetap sama seperti ketika pertama kali bertemu
Kini aku tak peduli lagi dengan sakura dibelahan lain disana itu
Engkau adalah pesona maka aku mencarimu dengan sebuah cinta
Dengan sebuah tekad kususuri sungai jika engkaulah muara
Dengan semangat angin mencari arah dan hulu mencari hilir
Dan kutinggalkan puisi ini untukmu duhai Edelweis hatiku
Kamis, 26 Juli 2012
Pria Tua Yang Renta
Pria tua yang renta, ia menggoreskan sendal capit mudanya mencium aspal
jalanan.
Semangatnya tak akan tergerus oleh jaman, keriput didahinya adalah satu cermin.
Dalam langkahnya yang sudah terbata-bata namun itulah semangat kegigihannya.
Dari bekas sujud yang membekas pada keriput dahinya di mesjid yang ia cintai.
Pria tua nan renta aku berjalan cukup lama dibelakangmu dan biarkan aku berbaur
Bersama semangat kegigihanmu. Kaulah sebuah semangat untuk jaman yang baru
Tak ingin kumendahului gerak langkahmu meski bosan aku menunggu namun
Biarkan aku menikmati indahnya berjalan dibelakangmu.
Semangatnya tak akan tergerus oleh jaman, keriput didahinya adalah satu cermin.
Dalam langkahnya yang sudah terbata-bata namun itulah semangat kegigihannya.
Dari bekas sujud yang membekas pada keriput dahinya di mesjid yang ia cintai.
Pria tua nan renta aku berjalan cukup lama dibelakangmu dan biarkan aku berbaur
Bersama semangat kegigihanmu. Kaulah sebuah semangat untuk jaman yang baru
Tak ingin kumendahului gerak langkahmu meski bosan aku menunggu namun
Biarkan aku menikmati indahnya berjalan dibelakangmu.
Rabu, 25 Juli 2012
Kecantikanmu adalah tangisan piluku
alloh engkaulah yang menciptakan kesempurnaan di indah binar matanya, dimanis senyumnya, tapi engkau tau kami ini jarang terpesona kepadamu, kami hanya lebih sibuk memuji dan mengaggumi makhlukmu, alloh engkaulah yang memberikan kepadaku nikmat kedua buah bola mata ini untuku dapat melihat indah dan elok paras cantiknya, namun engkau tahu kagumku jarang tertuju padamu. Rabb anugerahkanlah kepada kami kebeningan hati agar cukupkan, cukupkan hanya kepada engkau. engkau yang menatap kami dengan tatapan penuh sayang dan ampunan namun engkeu tahu kami jarang ingin sibuk dihadapanmu kami lebih sibuk mencari perhatian makhlukmu seharusnya kami ini malu, seharusnya air mata ini menetes pilu karena sampai sejauh ini nikmatmu yang mana lagi yang harus kami dustakan.
Indahnya Sore Ini
Anak-anak mereka berjalan bergandengan tangan
Menebar senyum ceria sepanjang perjalanan
Matahari enggan untuk turun sebelum mereka tiba disurau
Mereka berjalan ditemani temaran dan lembayung senja berwarna kemerah-merahan.
Meski dalam khusu mereka saling menginjakan kaki
Dalam hening mereka malah asik bernyanyi
Dan cerialah malam yang akan melelapkanmu
Hingga kamu bermain kembali esok
Dan tertawalah sebab dunia tidak akan pernah memusuhimu.
Bermainlah karena dengan bermain itu adalah dirimu yang sejati.
Dan rabb ialah yang akan terus mengajarkanmu
Hingga dewasa kelak kamu akan semakin mengenalnya.
Menebar senyum ceria sepanjang perjalanan
Matahari enggan untuk turun sebelum mereka tiba disurau
Mereka berjalan ditemani temaran dan lembayung senja berwarna kemerah-merahan.
Meski dalam khusu mereka saling menginjakan kaki
Dalam hening mereka malah asik bernyanyi
Dan cerialah malam yang akan melelapkanmu
Hingga kamu bermain kembali esok
Dan tertawalah sebab dunia tidak akan pernah memusuhimu.
Bermainlah karena dengan bermain itu adalah dirimu yang sejati.
Dan rabb ialah yang akan terus mengajarkanmu
Hingga dewasa kelak kamu akan semakin mengenalnya.
Jumat, 06 Juli 2012
Kecantikanmu adalah sebuah inspirasi 1
Kau begitu cantik, dengan binar mata yang begitu jelita
Senyum manismu itu mampu menaburkan berjuta pesona
Kala mata ini seolah tak ingin terpejap kala melihat indahmu
Tak bosan kukagumi dan pandangi sepercik senyumanmu itu
Dalam kebutaan hatiku aku selalu terbuai pesona raga indahmu
Namun kecantikanmu mengingatkanku pada sisi terdalam hatiku
Yakni kebeningan hatiku kala ku jumpa pesona lain yang melebihimu
Hal ini melebihi cantik dari dirimu yakni ketika hatiku mengingat indah
Menggetarkan sepenuh ragaku ketika detak kagumku tertuju pada satu
Yakni rabb penciptamu. Simpan dan jagalah baik2 kecantikan itu sebab
Aku yakin ada hati yang berkilau dibaliknya. Terimakasih duhai jelita hati
Kau mengingatkanku kepada kebersihan hati kala menyikapi sosok indahmu
Senyum manismu itu mampu menaburkan berjuta pesona
Kala mata ini seolah tak ingin terpejap kala melihat indahmu
Tak bosan kukagumi dan pandangi sepercik senyumanmu itu
Dalam kebutaan hatiku aku selalu terbuai pesona raga indahmu
Namun kecantikanmu mengingatkanku pada sisi terdalam hatiku
Yakni kebeningan hatiku kala ku jumpa pesona lain yang melebihimu
Hal ini melebihi cantik dari dirimu yakni ketika hatiku mengingat indah
Menggetarkan sepenuh ragaku ketika detak kagumku tertuju pada satu
Yakni rabb penciptamu. Simpan dan jagalah baik2 kecantikan itu sebab
Aku yakin ada hati yang berkilau dibaliknya. Terimakasih duhai jelita hati
Kau mengingatkanku kepada kebersihan hati kala menyikapi sosok indahmu
Langganan:
Postingan (Atom)
Dengarlah Bintangku 2
Bintang tertutup awan mendung malam Pena di bangku rembulan yang tenang Untuk hati yang telah memiliki Teruntuk pena dipenghujung masa ...
-
Tersenyumlah jelita, kelopak merah mudamu adalah sayap-sayap pesona, Biarkan sinar lembayung senja hadir mengintip dari balik teralis jen...
-
Lampau ditengah gemerlap pelita yang benderang Terduduk dibarisan didekatmu riuh nuansa obrolan Bulan dan Bintang bercahaya dimalam yang t...
-
Tahukah kamu kapan seseorang itu jatuh cinta? Ketika ia rindu dan ingin sekali bisa berjumpa Bukankah Nuansa Jatuh Cinta seumpama langit ...