sajak tak akan pernah menjadi bait simfoni atau satu derai melodi
Tak pernah ada puisi yang cukup hanya dengan sebait kata
apalagi hampa tanpa makna yang semua tak akan berarti tanpa pena
Pagi itu indah bukan karena embunnya tidak juga karena semilir sejuknya
Namun pagi itu indah adalah karena kuterbangun dan membuka jendela
Sajak puisi tidaklah indah karena rangkaian katanya
Bukan pula karena sebaris deretan hurufnya
Namun puisi itu indah karena pena yang menggoreskan tinta
Jika aku adalah pena maka engkau dinda adalah tinta
Senyummu adalah bait simfoni maka kutuliskan sajak melodi
Aku hanyalah pena yang hampa tanpa makna
jika bukan karena engkaulah yang memberikan setetes tinta
Apalah artinya malam jika ia tanpa rembulan dan tak berbintang
maka apalah artinya jelita elok parasmu tanpa senyum yang kau berikan padaku
Bukan pula karena sebaris deretan hurufnya
Namun puisi itu indah karena pena yang menggoreskan tinta
Jika aku adalah pena maka engkau dinda adalah tinta
Senyummu adalah bait simfoni maka kutuliskan sajak melodi
Aku hanyalah pena yang hampa tanpa makna
jika bukan karena engkaulah yang memberikan setetes tinta
Apalah artinya malam jika ia tanpa rembulan dan tak berbintang
maka apalah artinya jelita elok parasmu tanpa senyum yang kau berikan padaku